Edan! Usia Toyota Supra ini 7 tahun, tergolong tua untuk suatu kendaraan, tapi bisa melesat sampai 310 km/jam tanpa susah payah. Sedan asal Jepang yang merupakan generasi keempat Supra bermesin 2JZ-GTE VVT-i ini sengaja dibuat sekencang itu.
Pasalnya, Bunta Fujiwara, pemilik Supra ini, punya ambisi ingin mengalahkan Ferrari bermesin V8. Lawan paling pantas mengalahkan Kuda Jingkrak asal Florence, Italia itu, katanya adalah Toyota Supra. Ia pun sudah pernah mempecundangi Ferrari Modena JZA80 (kode sasis Supra).
Sekadar informasi, dari sekian banyak Supra yang beredar di Indonesia, yang bermesin VVT-i seperti punya Mr Bunta ini hanya ada dua. "Gearbox-nya juga langka, lho. Manual getrag 6-speed," bangga Bunta sambil memperlihatkan dapur pacu anyarnya.
Bunta begitu kalap mendongkrak tenaga mobil asal Motomachi, Jepang, bermesin 3.000 cc 6 silinder itu. Internal mesin masih bawaan, ungkapnya, hanya memainkan force induction. Sekalipun begitu, tenaga yang diraih sampai 580 dk.
Mendapatkan power sebesar itu, Bunta menjejalkan dua turbo, yakni CT20 2JZ-GTE JDM dan CT 12A versi Eropa dengan skema sequential. Supaya lebih optimal, turbo di-balance ulang pada main-shaft dan fin turbo. Lalu, kipas pada bagian exhaust dibuat lebih rapat, tetapi agak terbuka. Hasilnya, udara yang tersedot inlet turbo akan lebih banyak.
Dengan lonjakan tenaga yang dahsyat itu, sistem pendingin turbo turut dimaksimalkan dengan intercooler HKS Type-R. Lebih lebar dan besar menyokong udara dingin menuju throttle yang berteknologi ETCS-i (Electronic Throttle Control System with intelligence) lebih adem. Termasuk pipa turbo dari bahan aluminium berdiameter 2,5 inci juga dari HKS sehingga kompresi yang dihasilkan mesin jadi sempurna.
Karena tenaga mesin sudah mencapai 580 dk, penghenti laju harus ditingkatkan. Agar pakem, kaliper rem depan menggunakan Project 6 piston berikut dengan disk rotor Project U 280 mm. Perombakan ini dinilai belum cukup tanpa menyentuh rem belakang, terutama sepatu rem, dia menggunakan merek Jepang.
sumber : otomotif.kompas.com
Pasalnya, Bunta Fujiwara, pemilik Supra ini, punya ambisi ingin mengalahkan Ferrari bermesin V8. Lawan paling pantas mengalahkan Kuda Jingkrak asal Florence, Italia itu, katanya adalah Toyota Supra. Ia pun sudah pernah mempecundangi Ferrari Modena JZA80 (kode sasis Supra).
Sekadar informasi, dari sekian banyak Supra yang beredar di Indonesia, yang bermesin VVT-i seperti punya Mr Bunta ini hanya ada dua. "Gearbox-nya juga langka, lho. Manual getrag 6-speed," bangga Bunta sambil memperlihatkan dapur pacu anyarnya.
Bunta begitu kalap mendongkrak tenaga mobil asal Motomachi, Jepang, bermesin 3.000 cc 6 silinder itu. Internal mesin masih bawaan, ungkapnya, hanya memainkan force induction. Sekalipun begitu, tenaga yang diraih sampai 580 dk.
Mendapatkan power sebesar itu, Bunta menjejalkan dua turbo, yakni CT20 2JZ-GTE JDM dan CT 12A versi Eropa dengan skema sequential. Supaya lebih optimal, turbo di-balance ulang pada main-shaft dan fin turbo. Lalu, kipas pada bagian exhaust dibuat lebih rapat, tetapi agak terbuka. Hasilnya, udara yang tersedot inlet turbo akan lebih banyak.
Dengan lonjakan tenaga yang dahsyat itu, sistem pendingin turbo turut dimaksimalkan dengan intercooler HKS Type-R. Lebih lebar dan besar menyokong udara dingin menuju throttle yang berteknologi ETCS-i (Electronic Throttle Control System with intelligence) lebih adem. Termasuk pipa turbo dari bahan aluminium berdiameter 2,5 inci juga dari HKS sehingga kompresi yang dihasilkan mesin jadi sempurna.
Karena tenaga mesin sudah mencapai 580 dk, penghenti laju harus ditingkatkan. Agar pakem, kaliper rem depan menggunakan Project 6 piston berikut dengan disk rotor Project U 280 mm. Perombakan ini dinilai belum cukup tanpa menyentuh rem belakang, terutama sepatu rem, dia menggunakan merek Jepang.
sumber : otomotif.kompas.com
2jz!
BalasHapushttps://www.situselektronik.com/2018/06/situs-kta-online-terpercaya-di-indonesia.html