LOADING...
TUNGGU BENTAR YA MBAK... MAS...

Translate halaman ini

Yuk Tegakkan Sholat..

istiqomah dalam kebaikan... karena kebaikan senantiasa menuntun kepada cinta sejati, tuhan semesta alam...

gerbang pintas....

Senin, 17 Mei 2010

Oktan Tinggi

3938tes-bensin---endro-1.jpgBeberapa waktu lalu, MOTOR Plus melakukan uji coba terhadap beberapa jenis bahan bakar. Dengan maksud untuk mengetahui tingkat angka emisi gas buang yang dihasilkan.

Ada 3 jenis bahan bakar yang dites pada motor Honda Karisma 2003. Yakni Premium dengan angka oktan 88, Pertamax Plus beroktan 95 dan campuran Premium dengan 5 persen etanol.

Pola pengujian yang dilakukan pada motor itu sama. Yakni, mesin motor dalam keadaan hidup dengan suhu kerja motor standar yakni 60 derajat celcius sebelum dilakukan pengetesan.

Secara bergantian, motor diisi dengan bahan bakar berbeda. Untuk uji coba pertama dilakukan Premium, didapat hasil carbon monoksida (CO) sebesar 7,876 persen dan kadar hidrocarbon (HC) sebesar 4.983 ppm. Sementara untuk angka lamda yakni 0,616.

Menurut Mulyono, service advisor PT Wahana Makmur Sejati, main-dealer Honda Jakarta-Tangerang tempat dilakukannya uji emisi, dengan menggunakan Premium tingkat efisiensi pembakaran yang terjadi rendah diindikasikan pada lamda yang di bawah angka 1 (normal).

“Makin kecil angka lamda pembakaran yang terjadi makin tidak sempurna. Karenanya, angka CO dan HC yang dihasilkan pada motor ini lumayan tinggi,” paparnya.

Lantas, perlakuan yang sama diterapkan pada bahan bakar Pertamax Plus yang memiliki angka oktan jauh lebih tinggi dibanding Premium. Hasilnya didapat angka CO sebesar 8,359 persen, sedangkan HC 3.519 ppm dan lamda berangka 0,823.

Jika dibandingkan dengan Premium, angka carbon monoksida yang dihasilkan Karisma berbahan bakar Pertamax Plus jauh lebih tinggi dibanding dengan Premium. Sedang angka hidrocarbon dan lamda pada Pertamax Plus jauh lebih unggul dibanding Premium.

Colin Latung, ahli bahan bakar coba diajak ikut menganalisis. “Pada oktan berangka tinggi dalam pembakaran bisa sempurna namun tidak serta merta menurunkan kadar karbon monoksida saat diuji,” jelasnya.

Ini menurutnya, bisa disebabkan beberapa hal, “Pertama apa bahan penambah oktan apakah bersifat aromatik. Jika bersifat ini maka kadar CO bakal makin tinggi,” paparnya.

Sebaliknya pada Premium dicampur etanol angka CO lebih rendah yakni 6,397 persen namun angka HC lebih tinggi yakni 5.342 ppm dan lamda yang hampir mirip dengan Pertamax Plus.

“Etanol bersifat menyerap air sehingga menyebabkan angka HC tinggi namun CO rendah,” bilangnyanya.

Terlihat pada bahan bakar beroktan tinggi antara Pertamax Plus dan Premium campur etanol memiliki kelebihan dan kekurangan karena memiliki bahan aditif yang berbeda pada setiap bahan itu.

Kesimpulan yang didapat Em-Plus, penggunaan bahan bakar oktan tinggi mampu membuat proses pembakaran menjadi lebih baik ditandai angka lamda tinggi. Namun belum tentu ramah lingkungan.

sumber : motorplus-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Muslim anti korupsi

Muslim anti korupsi
jaga kehormatan, jaga kesucian...
Kejujuran senantiasa menuntun menuju kebaikan...
go to my homepage
iman=sabar+syukur
Blogger Indonesia
Kang roni
:-)