Lampu motor memang sudah wajib ON di siang hari. Tapi, apakah peraturan ini punya dampak ke bohlam model halogen? Wah, perlu disediliki tuh, eh salah, diselidiki maksudnya! Sebelumnya, bicara soal halogen dulu. “Halogen itu tipe lampu dengan gas yang disuntikan ke dalam tabung bohlam. Tujuannya, dengan gas ini, pendaran cahaya akan makin terang,” ujar Arief Hidayat, Managing Director, PT Wuerth Indah (WI) dari Jl. Kembang Kerep, No. 105, Jakarta Barat. Begitunya menurut Arief, kemampuan lampu halogen yang punya kualitas bagus, punya masa waktu pakai hingga 500 jam. “Tapi, usia pakai ini kembali lagi ke kualiatas bohlam dan voltase yang masuk ke filamen itu sendiri,” pasti pria ramah ini. Sebab sesuai sifat gas di bohlam halogen yang cari tempat dingin. Maka dengan terbakarnya filamen, lampu akan semakin terang dan akhirnya terjadi penguapan. Jika voltase yang masuk lebih besar dari seharusnya (12 volt), maka filamen akan makin terbakar. Dan akhirnya, filamen tidak kuat untuk menahan voltase yang masuk. Setidaknya, angka di atas 20 volt sudah bisa membuat bohlam halogen putus. Waduh... Lalu kaitannya dengan lampu yang siang wajib nyala, menurut Arief rasanya tidak akan mempengaruhi bohlam halogen. “Kecuali jika ada kerusakan di regulator dan menyebabkan voltase yang masuk menjadi berlebih,” ujarnya. Voltase berlebih? Tentu akibatnya seperti yang disebut di atas dong! Filamen terbakar hingga melebihi kekuatan yang seharusnya dan sebabkan bohlam putus. Masih menurut Arief lagi! Meski halogen terus di pakai setiap hari, tidak akan mempengaruhi kondisi kabel lampu. Ada perhitungannya! Untuk kabel, Daya = Ampere x Voltase (W = i x v). Ambil contoh, daya bohlam 25 watt. Sedang tegangan bohlam 12 volt. Maka, untuk mencari ampere yang bakal melewati kabel, tinggal dibagi antara daya dengan tegangan. Yaitu, i = 25 / 12. Maka, arus yang melalui kabel hanya sekitar 2,08 ampere. Angka ini masih tergolong aman untuk kabel. Tidak mungkin pabrikan motor memberikan kualitas kabel di bawah itu untuk kelistrikannya. “Mungkin, minimal sekitar 5 ampere juga masih tergolong aman,” tambah Arief lagi. Pemakaian halogen ini juga sudah dibuktikan sendiri oleh pabrikan motor. “Kami sudah melakukan pengetesan lampu di Honda Mega Pro dan Honda Tiger hingga lebih dari 10 ribu kilometer. Lampu tetap kuat menyala walau setiap hari ON terus,” ujar Sarwono Edi, Technical Training Manager, PT Astra Honda Motor (AHM). Oh ya! Bohlam lampu depan yang diaplikasi Mega Pro dan Tiger itu tipe halogen lho. Nah, meski digeber siang dan malam hari, lampu dan part kelistrikan lain masih sanggup tuh! Bicara lain soal halogen. Tidak semua halogen mempunyai kualitas yang sama lho. Ya, terkadang ada juga merek tertentu yang mempunyai sinar seakan bias alias tidak fokus ke jalan. Makanya, jangan heran kalau harga lampu 'terang' ini punya banderol berbeda. "Hal ini disebabkan dari metal base atau dudukan bohlam itu sendiri. Jika dalam proses pembuatan bohlam tidak dilakukan seting terhadap reflektor, maka sinar yang dipantulkan akan berbias atau menyebar," ungkap Arief lagi. Saran Arief, baiknya sobat cari merek yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Sebab biasanya, produk itu sudah melalui tahap seting metal base. Tapi jika tidak, sobat juga bisa lakukan seting fokus cahaya melalui naik-turunnya setelan reflektor headlamp. sumber : motorplus-online.com |
ketika ALLAH SWT menghendaki kebaikan atas seseorang, ALLAH SWT akan memberikan pemahaman tentang agama atas hambanya tersebut...
Translate halaman ini
Yuk Tegakkan Sholat..
istiqomah dalam kebaikan... karena kebaikan senantiasa menuntun kepada cinta sejati, tuhan semesta alam...
gerbang pintas....
Senin, 17 Mei 2010
Lampu halogen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar