Kiprahnya di trek lurus 800 meter, usah disangsikan. Yamaha Jupiter milik Alyamin Bots Speed ini, rajai kebut malam hari. Bahkan, akhirnya sekarang jadi sulit mencari partner lagi buat karapan. Begitunya kini lawan pun jadi teman. “Bisa dibilang githu, motor banyak nganggurnya. Tapi enggak apa juga, kan kami memang ingin cari teman doang,” ungkap Ayak, pemilik workshop yang terletak di Jl. Kerja Bakti, No. 2, RT 04/03, Halim, Jakarta Timur. Wah, kalau githu boleh dong sekarang buka-bukaan. He..he..he... Soale, pria 26 tahun ini pun bersedia bongkar dapur pacu Jupiter yang sejatinya dibikin kembar. Iya, ada dua motor. Bedanya, hanya di karbu. Soal motor kembar, lihat boks ya. Lanjut! Hajar kompresi tinggi, seting dilakukan. Mulai dari kepala silinder dulu aja ya. Biar padat, head dipapas 0,8 mm. Lalu sudut kubah dibuat ulang sesuaikan klep yang diaplikasi. "Klep pakai aftermarket dari Thailand. Untuk klep isap pakai 32 mm, klep buang 29 mm,” ujar Ayak. Oh ya, untuk bikin motor kencang ini, Ayak tak sendiri. Tapi dibantu mekaniknya yang disapa Kebot. Dengan klep yang tergolong gambot, lift klep masuk dibikin jadi 10 mm dan klep buang jadi 9,5 mm. “Untuk trek panjang, sengaja lift dibuat tinggi. Tujuannya agar bahan bakar yang masuk banyak dan keluar banyak. Pokoknya sesuai kebutuhan mesin,” ujar Kibot buka suara. Apalagi, isi silinder sekarang sudah bengkak jauh dari standar Jupiter itu sendiri. Ya, berkat ubah stroke yang sebelumnya 57,9 mm kini 66 mm. Maka kapasitas mesin naik jadi 225,3 cc. Kok 225, 3 cc? Sabar! "Enaknya lagi, mesin jadi square. Karena piston yang dipakai juga punya Kawasaki Bosh diameter 66 mm. Power atas-bawah rata,” ungkap Kibot yang mesinnya dijoki Tilil ini. Ubahan ini,bikin kompresi jadi 13 : 1. Tuh kan! MOTOR KEMBAR BEDA KARBU Seperti dibilang di atas, kalau Ayak sengaja membuat dua motor dengan spek mesin sama. Kok bisa? Ya iya dong, kan pakai catatan riset. Bukan cuma dari feeling. Begitunya kedua motor kembar ini, dibedakan dari part pengabut bahan bakar dan udara. Tul, karburator. "Soalnya kadang ada yang ajak main pakai karbu standar juga," ujar Ayak yang sekarang juga mainan skubek ini. Jika untuk main bebas pakai karbu Daytona Sudco 28 mm, maka karbu standar direamer lagi hingga 24,5 mm. sumber : motorplus-online.com |
ketika ALLAH SWT menghendaki kebaikan atas seseorang, ALLAH SWT akan memberikan pemahaman tentang agama atas hambanya tersebut...
Translate halaman ini
Yuk Tegakkan Sholat..
istiqomah dalam kebaikan... karena kebaikan senantiasa menuntun kepada cinta sejati, tuhan semesta alam...
gerbang pintas....
Senin, 17 Mei 2010
MOTOR KEMBAR beda karburator
Melejit Tanpa Papas Head
Yang dilakukan Safri boleh dibilang unik. Mekanik Honda BeAT pacuan Bram Prasetya dari tim SFR CLD ini tak banyak melakukan seting agar bisa tarung di kelas Matik 125 cc Tune-Up Open pada balap khusus skubek. “Hanya mencoba untuk seting bertahap. Belum banyak mekanik yang coba BeAT untuk balap,” ungkap pria yang punya workshop SFR di Jl. Kayu Manis 7, Cendana 2, No. 5, Jakarta Timur. Memang benar sih! Belum sebanyak Yamaha Mio. Tapi, tunggu saatnya, apalagi untuk kelas matik 125 cc sudah ketok palu tuh. Pastinya, bakal ramai persaingan merek pabrikan di kelas ini. Lanjut! Dibilang seting bertahap, makanya Sefri tidak mau melakukan papas kepala silinder atau head untuk menaikkan kompresi mesin. Tapi, cukup lewat piston saja. Dengan mengganti piston pakai diameter 53,4 mm merek Izumi. Alasannya, piston yang besar bikin kompresi bisa terdongkrak. Apalagi, piston ini kan sudah bermodel high-dome. Jadi, nggak perlu lagi diubah. Itu katanya lho. “Dengan mengganti piston ini saja, kompresi sudah naik jadi 12,4 : 1. Angka ini sudah cukup buat Pertamax Plus,” ungkap pria yang main di dunia balap sejak tahun 90-an. Angka kompresi didapat setelah Sefri mengukur pakai buret ya. Begitunya buka-tutup klep diatur ulang, agar bahan bakar yang masuk sesuai kebutuhan di ruang bakar. Untuk klep in, dibuat jadi 270º. Hitungan tiap bumbungan, 33º membuka sebelum Titik Mati Atas (TMA) dan menutup 57º setelah Titik Mati Bawah (TMB). Sedang klep ex, dibuat menjadi 269º. Membuka 57º sebelum TMB dan menutup 32º setelah TMA. Oh ya! Enggak lucu kalau tidak bicara katup alias klep itu sendiri. Klep standar BeAT digantikan fungsinya dengan klep Honda Sonic. Tapi, klep Sonic yang punya diameter payung 28/ 24 mm diseting ulang. Besarnya dibuat sama layaknya klep BeAT yang punya ukuran 25,5/22 mm. "Yang dicari karena ukuran batang klep Sonic lebih panjang dari standar BeAT. Jadi, lift klep bisa dibuat lebih tinggi lagi,” ungkap mekanik ramah yang sekarang berusia 36 tahun ini. Angkatan tiap klep jadi 8,7 mm. Baik itu klep isap atau buang. Anehnya, Sefri pertahankan spuyer standar di karbu BeAT. Ya, baik itu pilot atau main-jet. Alasannya, karena kem punya durasi tinggi, tapi sirkuit Subang pendek-pendek. "Seting dibikin kering, agar tarikan bawah jadi lebih keluar lagi,"bilang Sefri. Ketika balap, gak ada masalah berarti dengan mesin. "Power yang keluar enak dari bawah sampai atas. Sayang saja aki bermasalah. Jadi, suplai listrik ke CDI sepertinya terganggu," aku Bram yang masih sanggup rebut podium 3. Sayang ya! sumber : motorplus-online.com |
Beda Betik dan Skubek
Sedikit penasaran dengan bebek matik atau betik Honda yang Em-Plus jajal di Thailand beberapa waktu lalu. Iya, Honda Wave 110i AT. Terutama, ketika melihat engine yang sangat berbeda dengan mesin yang diusung skubek alias skuter bebek. Ya! Pandangan sedikit bergeser ke engine sebelah kanan. Itu tuh, kalau di motor bebek biasa, tempat bernaungnya rumah kopling dan sebagainya. Di betik Wave AT, tempat ini juga memiliki permukaan luar yang sama. Artinya, tertutup. Ini salah satu yang membedakan engine skubek dengan betik. Sebab jika di skubek, sisi kanan ini terdapat kipas pendingin mesin. Itu lho, kipas yang pemasangannya di magnet. Kipas itu berfungsi menangkap dan mengalirkan udara ke bagian blok dan kepala silinder agar lebih dingin tertiup hembusan angin. Tapi kalau di betik, tidak dilengkapi kipas lagi. Lalu, gimana dengan pendinginannya ya? Apakah maksimal? Sebab kini ruang itu hanya disesaki komponen berupa puli. Ya, drive atau penggerak puli dan driven alias yang digerakkan puli. Hebatnya, meski tidak memiliki kipas layaknya skubek, betik yang Em-Plus jajal dengan waktu yang cukup lama itu mempunyai suhu relatif stabil. Ya, tidak ada panas berlebih keluar dari engine meski digeber lama. Padahal, cuaca di Thailand saat itu sama seperti di Jakarta. Puanaasss! Mungkin saja karena konstruksi bodi dan sasis berbeda. Iya! Alasan skubek dilengkapi kipas, karena bagian engine itu tertutup cover bodi tengah. Sehingga, engine jadi tidak bertemu langsung dengan terpaan angin dari depan. Sedang betik tidak! Di betik, bagian kepala silinder dan blok silinder tetap terbuka di bawah underbone. Sehingga, part itu cenderung terkena hembusan angin. Makanya, tidak perlu lagi diberi pendinginan tambahan. So, untuk betik tinggal memikirkan pendinginan mesin bagian tengah atawa crankcase ya. Dari diagram mesin yang diterima, pendinginan mesin bagian tengah ini hanya melalui sirkulasi udara dari bagian puli. Tapi, tentunya ada saluran untuk udara masuk dan udara keluar dong. Melalui slang udara atau inlet of cold air yang diamaternya cukup besar, udara masuk dan diisap juga disalurkan drive puli. Saluran ini, berada tepat di tengah atas crankcase bagian depan. Kemudian, udara itu disalurkan lagi ke bagian driven puli dan dibuang melalui outlet of cold air yang letaknya di belakang saluran udara masuk. Pastinya alur aliran udara itu mengalir ke sisi belakang dong. Selain pendinginan, mari kita lihat bagian pelumasan. Untuk memasukkan pelumas ke mesin betik Honda ini, tidak seperti di bebek biasa atau manual. Lubang untuk masuknya oli, berada di sisi crankcase kiri. Ya, lubang ini menjadi satu dengan bak magnet. Gitu juga dengan kick starter alias engkol. Pastinya, juga dari sebelah kiri dong. Lah wong di sisi kanan hanya terdapat puli saja. Oh ya! Seperti yang Em-Plus pernah sebutkan, kalau betik ini mengusung rantai sebagai penggerak roda belakang. Itu bisa terlihat dengan aplikasinya gir depan di crankcase dan juga gir belakang yang pastinya di teromol roda belakang. Begitunya kemudahan penyesuaian kebutuhan gir tinggal lewat kombinasi gir. Mudah kan? Tentunya ini juga yang membedakan betik dengan skubek. Untuk memperingan akselerasi di skubek, musti ubah bobot roller dong. Sedang di betik, lagi-lagi cukup lewat gir. Iya, jika untuk kebutuhan balap, gir tinggal menyesuaikan seperti seting pacuan bebek. sumber : motorplus-online.com |
Kopling Basah
Seperti enggak ada habisnya untuk mengulas bebek matik alias betik. Masih berbicara seputar Honda Wave 110i AT. Iya, betik Honda yang sempat Em-Plus jajal langsung di Bangkok, Thailand, beberapa waktu lalu. Tapi sebelumnya, Em-Plus berpesan sama sobat nih! Iya, jangan kaget nantinya. Sebab, meski sama mengusung transmisi otomatis, tapi soal engine juga ada perbedaan dengan skubek alias skuter bebek. Jika skubek Honda atau skubek merek lain yang beredar di Tanah Air mengusung kopling kering. Tapi di bebek matik, terutama Honda Wave AT ini tidak. Betik yang resmi meluncur di Thailand pertengahan Februari 2010 lalu ini mengusung tipe kopling basah, bo! Iya, kopling terendam atau dibasahi oleh oli. Enggak percaya? Komponen yang bertugas sebagai transfer daya putaran mesin ini, terpisah pada crankcase tengah. Malah, letaknya juga berdekatan dengan gigi rasio alias gigi reduksi sebelum tenaga diteruskan ke gir depan. Makanya waktu berdekatan dengan Wave AT itu, Em-Plus juga agak sedikit heran. Iya, kali ini lubang pengisi pelumas berdekatan dengan magnet. Apakah magnet itu juga terendam oli? Wah, lalu gimana dengan kondisi sepul dan pulser nantinya ya? Kalau dilihat, rasanya magnet dan pulser bisa terlumasi oli juga tuh. Kalau dilihat lebih dalam lagi, motor Honda yang beredar di Tanah Air seperti Honda Tiger juga terlumasi oli. Hmmm, bisa-bisa enggak mudah terserang karat ya? Lanjut bicara soal kopling basah di betik. Dengan aplikasi wet clucth, tentu jenis oli yang dipakai berbeda dengan skubek. Iya, jika skubek mengadopsi pelumas dengan spesifikasi JASO MA, maka untuk betik tak ubahnya dengan pelumas bebek konvensional alias bebek manual. Yap! Betik, aplikasi oli tipe JASO MB. Tentunya, pelumas di betik tak hanya melumasi engine saja dong. Misalnya, kruk-as dan bagian kepala silinder. Tapi, layaknya bebek manual, oli juga melumasi kopling dan gigi rasio juga. Untuk viskositas atau kekentalan minyak pelumas yang dipakai, tentu tergantung dari rekomendasi pabrikan masing-masing. Ya! Bisa saja seperti Honda Absolute Revo atau Honda Blade yang mengaplikasi viskositas 10W-30. Selain keluaran mesin teknologi baru yang presisi, clearance antar komponen juga jadi lebih sedikit ya. Wah! Kalau githu, PT Astra Honda Motor (AHM) bisa enggak perlu repot-repot menyiapkan pelumas khusus untuk betik dong. Kan, bisa juga pakai punya Blade atau Revo. He..he..he... Oh ya! Demi membantu kinerja dan performa pelumas, Honda Wave AT juga aplikasi part sirkulasi oli di sebelah kanan silinder blok. Malah, part ini juga sudah dilengkapi kisi-kisi agar mudah menangkap angin. Lebih dingin dong! sumber : motorplus-online.com |
Oktan Tinggi
Beberapa waktu lalu, MOTOR Plus melakukan uji coba terhadap beberapa jenis bahan bakar. Dengan maksud untuk mengetahui tingkat angka emisi gas buang yang dihasilkan. Ada 3 jenis bahan bakar yang dites pada motor Honda Karisma 2003. Yakni Premium dengan angka oktan 88, Pertamax Plus beroktan 95 dan campuran Premium dengan 5 persen etanol. Pola pengujian yang dilakukan pada motor itu sama. Yakni, mesin motor dalam keadaan hidup dengan suhu kerja motor standar yakni 60 derajat celcius sebelum dilakukan pengetesan. Secara bergantian, motor diisi dengan bahan bakar berbeda. Untuk uji coba pertama dilakukan Premium, didapat hasil carbon monoksida (CO) sebesar 7,876 persen dan kadar hidrocarbon (HC) sebesar 4.983 ppm. Sementara untuk angka lamda yakni 0,616. Menurut Mulyono, service advisor PT Wahana Makmur Sejati, main-dealer Honda Jakarta-Tangerang tempat dilakukannya uji emisi, dengan menggunakan Premium tingkat efisiensi pembakaran yang terjadi rendah diindikasikan pada lamda yang di bawah angka 1 (normal). “Makin kecil angka lamda pembakaran yang terjadi makin tidak sempurna. Karenanya, angka CO dan HC yang dihasilkan pada motor ini lumayan tinggi,” paparnya. Lantas, perlakuan yang sama diterapkan pada bahan bakar Pertamax Plus yang memiliki angka oktan jauh lebih tinggi dibanding Premium. Hasilnya didapat angka CO sebesar 8,359 persen, sedangkan HC 3.519 ppm dan lamda berangka 0,823. Jika dibandingkan dengan Premium, angka carbon monoksida yang dihasilkan Karisma berbahan bakar Pertamax Plus jauh lebih tinggi dibanding dengan Premium. Sedang angka hidrocarbon dan lamda pada Pertamax Plus jauh lebih unggul dibanding Premium. Colin Latung, ahli bahan bakar coba diajak ikut menganalisis. “Pada oktan berangka tinggi dalam pembakaran bisa sempurna namun tidak serta merta menurunkan kadar karbon monoksida saat diuji,” jelasnya. Ini menurutnya, bisa disebabkan beberapa hal, “Pertama apa bahan penambah oktan apakah bersifat aromatik. Jika bersifat ini maka kadar CO bakal makin tinggi,” paparnya. Sebaliknya pada Premium dicampur etanol angka CO lebih rendah yakni 6,397 persen namun angka HC lebih tinggi yakni 5.342 ppm dan lamda yang hampir mirip dengan Pertamax Plus. “Etanol bersifat menyerap air sehingga menyebabkan angka HC tinggi namun CO rendah,” bilangnyanya. Terlihat pada bahan bakar beroktan tinggi antara Pertamax Plus dan Premium campur etanol memiliki kelebihan dan kekurangan karena memiliki bahan aditif yang berbeda pada setiap bahan itu. Kesimpulan yang didapat Em-Plus, penggunaan bahan bakar oktan tinggi mampu membuat proses pembakaran menjadi lebih baik ditandai angka lamda tinggi. Namun belum tentu ramah lingkungan. sumber : motorplus-online.com |
Lampu halogen
Lampu motor memang sudah wajib ON di siang hari. Tapi, apakah peraturan ini punya dampak ke bohlam model halogen? Wah, perlu disediliki tuh, eh salah, diselidiki maksudnya! Sebelumnya, bicara soal halogen dulu. “Halogen itu tipe lampu dengan gas yang disuntikan ke dalam tabung bohlam. Tujuannya, dengan gas ini, pendaran cahaya akan makin terang,” ujar Arief Hidayat, Managing Director, PT Wuerth Indah (WI) dari Jl. Kembang Kerep, No. 105, Jakarta Barat. Begitunya menurut Arief, kemampuan lampu halogen yang punya kualitas bagus, punya masa waktu pakai hingga 500 jam. “Tapi, usia pakai ini kembali lagi ke kualiatas bohlam dan voltase yang masuk ke filamen itu sendiri,” pasti pria ramah ini. Sebab sesuai sifat gas di bohlam halogen yang cari tempat dingin. Maka dengan terbakarnya filamen, lampu akan semakin terang dan akhirnya terjadi penguapan. Jika voltase yang masuk lebih besar dari seharusnya (12 volt), maka filamen akan makin terbakar. Dan akhirnya, filamen tidak kuat untuk menahan voltase yang masuk. Setidaknya, angka di atas 20 volt sudah bisa membuat bohlam halogen putus. Waduh... Lalu kaitannya dengan lampu yang siang wajib nyala, menurut Arief rasanya tidak akan mempengaruhi bohlam halogen. “Kecuali jika ada kerusakan di regulator dan menyebabkan voltase yang masuk menjadi berlebih,” ujarnya. Voltase berlebih? Tentu akibatnya seperti yang disebut di atas dong! Filamen terbakar hingga melebihi kekuatan yang seharusnya dan sebabkan bohlam putus. Masih menurut Arief lagi! Meski halogen terus di pakai setiap hari, tidak akan mempengaruhi kondisi kabel lampu. Ada perhitungannya! Untuk kabel, Daya = Ampere x Voltase (W = i x v). Ambil contoh, daya bohlam 25 watt. Sedang tegangan bohlam 12 volt. Maka, untuk mencari ampere yang bakal melewati kabel, tinggal dibagi antara daya dengan tegangan. Yaitu, i = 25 / 12. Maka, arus yang melalui kabel hanya sekitar 2,08 ampere. Angka ini masih tergolong aman untuk kabel. Tidak mungkin pabrikan motor memberikan kualitas kabel di bawah itu untuk kelistrikannya. “Mungkin, minimal sekitar 5 ampere juga masih tergolong aman,” tambah Arief lagi. Pemakaian halogen ini juga sudah dibuktikan sendiri oleh pabrikan motor. “Kami sudah melakukan pengetesan lampu di Honda Mega Pro dan Honda Tiger hingga lebih dari 10 ribu kilometer. Lampu tetap kuat menyala walau setiap hari ON terus,” ujar Sarwono Edi, Technical Training Manager, PT Astra Honda Motor (AHM). Oh ya! Bohlam lampu depan yang diaplikasi Mega Pro dan Tiger itu tipe halogen lho. Nah, meski digeber siang dan malam hari, lampu dan part kelistrikan lain masih sanggup tuh! Bicara lain soal halogen. Tidak semua halogen mempunyai kualitas yang sama lho. Ya, terkadang ada juga merek tertentu yang mempunyai sinar seakan bias alias tidak fokus ke jalan. Makanya, jangan heran kalau harga lampu 'terang' ini punya banderol berbeda. "Hal ini disebabkan dari metal base atau dudukan bohlam itu sendiri. Jika dalam proses pembuatan bohlam tidak dilakukan seting terhadap reflektor, maka sinar yang dipantulkan akan berbias atau menyebar," ungkap Arief lagi. Saran Arief, baiknya sobat cari merek yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Sebab biasanya, produk itu sudah melalui tahap seting metal base. Tapi jika tidak, sobat juga bisa lakukan seting fokus cahaya melalui naik-turunnya setelan reflektor headlamp. sumber : motorplus-online.com |
PENGHEMAT BENSIN
Sistem pengirit bensin yang pakai tambahan gas hydrogen memang bukan hal baru. Beberapa produk sejenis dan mirip pernah diulas. Trus apa bedanya sama produk terbaru dari PT Mitra Sinar Ernergindo Persada (MSEP) yang pakai label HG ini. "Kami bikin sistem pengirit bensin dengan tampilan menarik. Gampang dipasang, pasti sudah teruji," kata Jing-Jing dari MSEP. Dia berani memastikan bahwa siapa saja bisa memasang alat ini karena dalam setiap kemasan sudah lengkap. Baik braket, kabel sampai buku manualnya. Diklaim bisa efesiensi bahan bakar antara 20%-70%. "Itu tergantung motor dan kondisi dapur pacu sebelumnya," lanjut wanita ramah ini. Selain irit, tenaga juga bertambah. Itu karena gas hydrogen ikut terbakar setelah dimasukkan ke karburator memberikan efek ledakan lebih besar dibanding pakai bensin. "Juga akan lebih bersih, baik jeroan mesin maupun gas buang yang dihasilkan," kata ibu yang berkantor di Mall Taman Palem, Lt 2, Blok D, No. 30-31, Cengkareng, Jakarta Barat ini. Untuk pemasangan, tentukan posisi untuk dua tabung yang ada. Untuk motor sport, braket sudah disediakan. Langsung nempel ke rangka. Sedang pada bebek dan skubek lokasinya bisa di bawah setang, persisinya di cover depan bagian dalam atau di atas dek. Penting diperhatikan adalah saat pasang tabung. Posisi tegak lurus, mudah dilepas dan dipasang. Tapi tidak boleh nempel ke mesin. Sebelum dipasang tetap harus buka seluruh cover bodi. "Hal itu karena harus mengambil arus listrik dari kiprok untuk mengaktifkan proses pembuatan gas hydrogen dari air yang ada di tabung," tambahnya lagi. Untuk itu pilih kabel dari kiprok yang voltasenya paling rendah untuk disambungkan ke sakelar. Jangan pakai kabel dari kiprok yang menuju aki. Langkah selanjutnya menyambung kabel dari sakelar ke tabung HG. Di dalam tabung HG sendiri berisi air 200 ml yang dicampur 1 sachet katalis. Katalis berfungsi sebagai perekat ion yang dicampurkan ke dalam air untuk meningkatkan efektifitas penguraian gas hydrogen dan oksigen. Katalis bisa dibeli lagi di jaringan penjualan HG. Dari tabung air bercampur katalis tadi, maka gas hydrogen akan melewati tabung kontrol. Tabung akan ini menyaring jika ada air terbawa. Tabung pengontrol ini harus kosong. Kemudian baru deh slang gas dimasukkan ke dalam filter karbu dan ujung slang langsung menyorot ke lubang venturi. Dijual Rp 299 ribu. Info lebih lanjut bisa langsung kontak ke nomor (021) 32607077,(021) 50682116. sumber : motorplus-online.com |
Menerjang Banjir
LUCKY PRANSISKA
KOMPAS.COM/BASTIAN
Busi berikut blok mesin diberi pelindung dari plastik akrilikMOTOR PLUS/DAVID
Jika genangan air tinggi, bungkus blok mesin dan kabel busi dengan plastik. Lalu, dorong motorMusim hujan berkepanjangan - turun setiap hari, bisa pagi, sore atau malam - tampaknya sudah mulai datang. Paling tidak mengenakkan dialami pengendara sepedamotor bila siraman air dari langit jatuhnya pagi saat hendak pergi kerja. Kalau sekadar hujan saja mungkin bisa diatasi dengan memakai jas khusus.
Repotnya, hujan menyebabkan banjir. Tingginya tidak kepalang tanggung, bisa sampai sebatas dengkul orang dewasa. Untuk pemilik motor jenis bebek - bukan skubek ya - ini ada tips ringan mencegah motor tidak mogok kala menerjang banjir.
Balik Standar
Bagian-bagian yang dilepas, seperti pelindung kaki (tameng) dipasang kembali. Atau bodi yang sudah dimodifikasi, semisal sepatbor depan dan belakang, balikkan ke standarnya. Begitu juga mesin, tenaga yang besar (akibat sudah dimodifikasi) bisa membuat roda belakang spin. Kalau gejala itu berlangsung saat menikung, bisa-bisa terjatuh.
Tekanan Angin Ban
Saat musim hujan begini, pemakaian ban jenis semi-slick kurang tepat. Daya cengkerem kurang gigit dan sebaiknya kembali menggunakan ban standar, baik depan maupun belakang. Sebelum jalan - bila kondisi jalan basah (bertepatan hujan) - periksa tekanan angin ban. Pastikan tidak melewati ukuran standar, malah dikurangi 1-2 psi agar permukaan ban minimal 70% menapak ke aspal.
Lindungi Busi
Untuk mencegah agar busi tidak terendam air, lindungi dengan plastik akrilik dengan memanfaatkan sisi kiri dan kanan tameng sebagai peganggannya. Mulai dari bagian paling bawah tameng menutupi blok mesin. Agar plastik tidak koyak - karena terkena tekanan air, trus membentur kepala silinder - bagian atas dan bawah dikasih triplek atau bisa juga bambu. Boleh dilem atau diikat dengan kawat halus.
Untuk menempelkan plastik akrilik ke tameng bisa menggunakan plakban atau solatape (bukan dari kertas) yang lebar. Ketika menerjang banjir, upayakan kecepatan rata (5 km/jam) jangan dientak-entak yang bisa membuat air masuk melepas pelindung.
Kepala Busi di Sealer
Sekalipun busi sudah dilingdungi, untuk lebih meyakinkan, sambungan kepala busi dengan kabel sebaiknya diberi cairan perapat (sealer) untuk menutupi lubang pernafasan.
Tutup plastik
Seumpama ketinggian air hampir menutupi roda, kalau mau tetap melewati, jangan mengandalkan mesin hidup. Lebih baik didorong (mesin matikan), namun sebelum menerabas lakukan langkah-langkah ini. Copot kabel busi ujungnya ditutup dengan plastik (diikat karet).
Begitu juga dengan blok dan kepala silinder. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin, baru dibungkus dengan plastik (bila perlu berlapis ganda) dan diikat pakai karet.
Stik Oli
Periksa tongkat pengukur oli mesin dan pastikan masih rapat. Kalau sudah longgar, sebaiknya ditutup juga dengan plastik agar air tidak masuk bercampur dengan oli.
Terjang deh, tuh banjir. Jika sudah lolos, copot semua pelindung, tunggu beberapa menit agar air jatuh. Bila perlu dibantu dengan memiringkan ke kiri dan kekanan. Trus, pasang standar tengah, tekan ke belakang dan ke depan beberapa kali. Baru kemudian nyalakan mesin dan tunggu beberapa menit.
Repotnya, hujan menyebabkan banjir. Tingginya tidak kepalang tanggung, bisa sampai sebatas dengkul orang dewasa. Untuk pemilik motor jenis bebek - bukan skubek ya - ini ada tips ringan mencegah motor tidak mogok kala menerjang banjir.
Balik Standar
Bagian-bagian yang dilepas, seperti pelindung kaki (tameng) dipasang kembali. Atau bodi yang sudah dimodifikasi, semisal sepatbor depan dan belakang, balikkan ke standarnya. Begitu juga mesin, tenaga yang besar (akibat sudah dimodifikasi) bisa membuat roda belakang spin. Kalau gejala itu berlangsung saat menikung, bisa-bisa terjatuh.
Tekanan Angin Ban
Saat musim hujan begini, pemakaian ban jenis semi-slick kurang tepat. Daya cengkerem kurang gigit dan sebaiknya kembali menggunakan ban standar, baik depan maupun belakang. Sebelum jalan - bila kondisi jalan basah (bertepatan hujan) - periksa tekanan angin ban. Pastikan tidak melewati ukuran standar, malah dikurangi 1-2 psi agar permukaan ban minimal 70% menapak ke aspal.
Lindungi Busi
Untuk mencegah agar busi tidak terendam air, lindungi dengan plastik akrilik dengan memanfaatkan sisi kiri dan kanan tameng sebagai peganggannya. Mulai dari bagian paling bawah tameng menutupi blok mesin. Agar plastik tidak koyak - karena terkena tekanan air, trus membentur kepala silinder - bagian atas dan bawah dikasih triplek atau bisa juga bambu. Boleh dilem atau diikat dengan kawat halus.
Untuk menempelkan plastik akrilik ke tameng bisa menggunakan plakban atau solatape (bukan dari kertas) yang lebar. Ketika menerjang banjir, upayakan kecepatan rata (5 km/jam) jangan dientak-entak yang bisa membuat air masuk melepas pelindung.
Kepala Busi di Sealer
Sekalipun busi sudah dilingdungi, untuk lebih meyakinkan, sambungan kepala busi dengan kabel sebaiknya diberi cairan perapat (sealer) untuk menutupi lubang pernafasan.
Tutup plastik
Seumpama ketinggian air hampir menutupi roda, kalau mau tetap melewati, jangan mengandalkan mesin hidup. Lebih baik didorong (mesin matikan), namun sebelum menerabas lakukan langkah-langkah ini. Copot kabel busi ujungnya ditutup dengan plastik (diikat karet).
Begitu juga dengan blok dan kepala silinder. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin, baru dibungkus dengan plastik (bila perlu berlapis ganda) dan diikat pakai karet.
Stik Oli
Periksa tongkat pengukur oli mesin dan pastikan masih rapat. Kalau sudah longgar, sebaiknya ditutup juga dengan plastik agar air tidak masuk bercampur dengan oli.
Terjang deh, tuh banjir. Jika sudah lolos, copot semua pelindung, tunggu beberapa menit agar air jatuh. Bila perlu dibantu dengan memiringkan ke kiri dan kekanan. Trus, pasang standar tengah, tekan ke belakang dan ke depan beberapa kali. Baru kemudian nyalakan mesin dan tunggu beberapa menit.
sumber : otomotif.kompas.com
Bikin Cahaya Lampu Stabil
KOMPAS.COM/BASTIAN
Mau jalan pelan atau kencang, pencahayaan lampu tetap stabilMOTOR PLUS/ENDRO
Regulator perlu digantiMOTOR PLUS/GT
Dengan sistem full DC, bholam HID bisa dipakai dan tidak tekorHampir semua motor jenis bebek atau skubek, penyinaran lampu utamanya tidak stabil. Cahayanya tergantung putaran mesin. Makin tinggi putaran mesin, kian terang sorotannya. Bisa begitu lantaran pakai sistem semi-DC, yakni kabel keluar dari sepul terbagi jadi 3 bagian. Masing-masing ke massa, lampu dan aki.
Ssistem penerangannya diambil langsung dari sepul. Sehingga, nyala lampu mengikuti naik-turun putaran (rpm) mesin.
Beda dengan jenis sport, banyak yang mengaplikasi full DC. Kabel dari sepul keluar hanya dua dan semuanya masuk ke regulator pengisian. Makanya, sekalipun mesin mati, asal kontak masih “ON” lampu tetap menyala karena arus listrik untuk lampu diambil langsung dari aki. “Secara safety, di jalan jelek malam hari dengan rpm rendah, lampu tetap terang,” tegas Arthur Wulur, punggawa bengkel VRT di Bintaro, Jakarta Selatan.
Cara seperti di motor sport pernah dipraktikkan pada bebek dan skubek, tapi muncul keluhan, aki jadi tekor.”Karena tidak mengubah sistem kerja pada sepul dan regulator,” ungkap Sinyo, Arthur biasa disapa. Ia pun coba mendesian regulator sendiri dan sudah dipakai pada banyak bebek, hasilnya tidak ada masalah.
Jadi, di sini Sinyo mengubah pengapian dari semi-DC menjadi full DC. “Ditambah ubahan pada sepul agar lebih banyak menopang kebutuhan regulator,” papar Sinyo. Dan sepul mau kuat supportnya ke regulator, diameter kawat gulungannya diubah dari 1 mm menjadi 1,5 mm atau lebih.
Logikanya, aki diibaratkan bak mandi, sedang regulator jadi keran yang menyuplai air ke bak. Sementara cahaya ibarat gayung yang menimba air. Jadi, jika kucuran airnya deras, digayung banyaknya, cadangan air tak bakalan habis.
Dengan model full DC, kata Sinyo, selain lmapu jadi stabil, kebutuhan arus listrik ke CDI juga makin stabil. “Banyak yang ngomong motor jadi tambah enak, meski CDI nggak diganti,” bangga Sinyo yang menjual satu paket regulator bikinannya plus sepul seharga Rp 350 ribu. Yang ingin membeli atau mengubah lampu motor bisa mkontak Sinyo di (021) 99534907.
sumber : otomotif.kompas.com
Ssistem penerangannya diambil langsung dari sepul. Sehingga, nyala lampu mengikuti naik-turun putaran (rpm) mesin.
Beda dengan jenis sport, banyak yang mengaplikasi full DC. Kabel dari sepul keluar hanya dua dan semuanya masuk ke regulator pengisian. Makanya, sekalipun mesin mati, asal kontak masih “ON” lampu tetap menyala karena arus listrik untuk lampu diambil langsung dari aki. “Secara safety, di jalan jelek malam hari dengan rpm rendah, lampu tetap terang,” tegas Arthur Wulur, punggawa bengkel VRT di Bintaro, Jakarta Selatan.
Cara seperti di motor sport pernah dipraktikkan pada bebek dan skubek, tapi muncul keluhan, aki jadi tekor.”Karena tidak mengubah sistem kerja pada sepul dan regulator,” ungkap Sinyo, Arthur biasa disapa. Ia pun coba mendesian regulator sendiri dan sudah dipakai pada banyak bebek, hasilnya tidak ada masalah.
Jadi, di sini Sinyo mengubah pengapian dari semi-DC menjadi full DC. “Ditambah ubahan pada sepul agar lebih banyak menopang kebutuhan regulator,” papar Sinyo. Dan sepul mau kuat supportnya ke regulator, diameter kawat gulungannya diubah dari 1 mm menjadi 1,5 mm atau lebih.
Logikanya, aki diibaratkan bak mandi, sedang regulator jadi keran yang menyuplai air ke bak. Sementara cahaya ibarat gayung yang menimba air. Jadi, jika kucuran airnya deras, digayung banyaknya, cadangan air tak bakalan habis.
Dengan model full DC, kata Sinyo, selain lmapu jadi stabil, kebutuhan arus listrik ke CDI juga makin stabil. “Banyak yang ngomong motor jadi tambah enak, meski CDI nggak diganti,” bangga Sinyo yang menjual satu paket regulator bikinannya plus sepul seharga Rp 350 ribu. Yang ingin membeli atau mengubah lampu motor bisa mkontak Sinyo di (021) 99534907.
sumber : otomotif.kompas.com
Toyota Supra RZ 1996
MOTOR/ARTHA
Tampilan sederhana, tenaga luar biasaMOTOR/ARTHA
Knalpot sudah diubah mengisyaratkan tenaga yang dahsyatMOTOR/ARTHA
Interior dengan jok racing dan tongkat persneling otomatis 2-speed dipadu launch controlTapi, siapa sangka sedan coupe dari Jepang ini menjadikan Supra ini terkencang se Jakarta. Ada yang berani menantang adu kebut seratus meter atau seperempat mil? Kalau saja, garapan mesin Anda sampai stage II lebih baik menyingkir, tak bakalan menang.
Sebab, mesin Supra 2JZ-GTE yang standarnya aja bertenaga 280 dk, kini setelah digarap beberapa tuner tersohor melonjak menjadi 1.000 dk, membuat sedan berkelir candy orange ini dijuluki Monster Supra 1.000 hp. Tenaga maksimum yang 'dimuntahkan' bisa mencapai 300 km/jam dan punya kehebatan untuk jarak pendek saja alias drag race.
Di bawah komando Gunawan, para tuner membedah mesin dengan mencukur dan menggerus volume silinder sebesar 30,3 cc dari setiap ruangannya agar piston berikut setang piston HKS bertipe high compresion bisa klop dengan mesin (2JZ GTE).
"Supra ini diperntukkan drag race, jadi mesin maupun kaki-kaki harus mengalami perubahan yang kompatibel dengan Supra," ujar Gunawan, pungawa Premier Autowerkz. Nah, dengan melakukan bore up itu, volume silinder naik sampai 200 cc.
Sistem pelatuk juga turut di up grade. Camgear HKS dan camshaft Jun disematkan pada kepala silinder dengan sudut lift 280 derajat untuk 'in' dan 'ex' (cukup ekstrem). Padahal, untuk sudut camshaft 250 atau 275 derajat sudah cukup. Sudah begitu, efek dari camshaft yang bersudut lancip mengakibatkan buka tutup klep makin agresif. Diimbangi lagi dengan valve spring dari mereke Ferrea dan titanium retair yang sudah dioversize 1 mm agar bukaan jadi lebih padu dengan camshfat dan camgear.
Selain itu, forced induction standar diganti dengan twin turbo HKS 3037 yang mampu di-spooling hingga 3 Bar. Namun Gunawan dan timnya cukup membatasi sampai 2 Bar saja. Dengan tenaga supeer-dahsyat tentu harus diimbangi sistem transmisi yang yahud pula.
Awalnya, si empunya yang namanya tak ingin ditulis memakai transmisi bertipikal high performance 6-speed dari Getrag yang sudah ddilengkapi triple clutch dari Titon. Namun traksi yang diinginkan belum terpenuhi lantaran ban belakang spin. Akhirnya transmisi diganti dengan yang 2-speed automatic bikinan TCI denngan gigi I bisa menembuh 100 km/jam dan gigi II hingga 300 km/jam.
Luar biasa.
sumber : otomotif.kompas.com
Toyota Supra bermesin 2JZ-GTE VVT-i
MOTOR/ANDI OKTA
MOTOR/ANDI OKTA
Mesin sudah dijejali dua turboMOTOR/ANDI OKTA
Suspensi HKS Hypermax II untuk mengimbangi tenaga mesin yang besar (kanan). Knalpot dari HKS Hypermax menyumbang tenaga 20 dkEdan! Usia Toyota Supra ini 7 tahun, tergolong tua untuk suatu kendaraan, tapi bisa melesat sampai 310 km/jam tanpa susah payah. Sedan asal Jepang yang merupakan generasi keempat Supra bermesin 2JZ-GTE VVT-i ini sengaja dibuat sekencang itu.
Pasalnya, Bunta Fujiwara, pemilik Supra ini, punya ambisi ingin mengalahkan Ferrari bermesin V8. Lawan paling pantas mengalahkan Kuda Jingkrak asal Florence, Italia itu, katanya adalah Toyota Supra. Ia pun sudah pernah mempecundangi Ferrari Modena JZA80 (kode sasis Supra).
Sekadar informasi, dari sekian banyak Supra yang beredar di Indonesia, yang bermesin VVT-i seperti punya Mr Bunta ini hanya ada dua. "Gearbox-nya juga langka, lho. Manual getrag 6-speed," bangga Bunta sambil memperlihatkan dapur pacu anyarnya.
Bunta begitu kalap mendongkrak tenaga mobil asal Motomachi, Jepang, bermesin 3.000 cc 6 silinder itu. Internal mesin masih bawaan, ungkapnya, hanya memainkan force induction. Sekalipun begitu, tenaga yang diraih sampai 580 dk.
Mendapatkan power sebesar itu, Bunta menjejalkan dua turbo, yakni CT20 2JZ-GTE JDM dan CT 12A versi Eropa dengan skema sequential. Supaya lebih optimal, turbo di-balance ulang pada main-shaft dan fin turbo. Lalu, kipas pada bagian exhaust dibuat lebih rapat, tetapi agak terbuka. Hasilnya, udara yang tersedot inlet turbo akan lebih banyak.
Dengan lonjakan tenaga yang dahsyat itu, sistem pendingin turbo turut dimaksimalkan dengan intercooler HKS Type-R. Lebih lebar dan besar menyokong udara dingin menuju throttle yang berteknologi ETCS-i (Electronic Throttle Control System with intelligence) lebih adem. Termasuk pipa turbo dari bahan aluminium berdiameter 2,5 inci juga dari HKS sehingga kompresi yang dihasilkan mesin jadi sempurna.
Karena tenaga mesin sudah mencapai 580 dk, penghenti laju harus ditingkatkan. Agar pakem, kaliper rem depan menggunakan Project 6 piston berikut dengan disk rotor Project U 280 mm. Perombakan ini dinilai belum cukup tanpa menyentuh rem belakang, terutama sepatu rem, dia menggunakan merek Jepang.
sumber : otomotif.kompas.com
Pasalnya, Bunta Fujiwara, pemilik Supra ini, punya ambisi ingin mengalahkan Ferrari bermesin V8. Lawan paling pantas mengalahkan Kuda Jingkrak asal Florence, Italia itu, katanya adalah Toyota Supra. Ia pun sudah pernah mempecundangi Ferrari Modena JZA80 (kode sasis Supra).
Sekadar informasi, dari sekian banyak Supra yang beredar di Indonesia, yang bermesin VVT-i seperti punya Mr Bunta ini hanya ada dua. "Gearbox-nya juga langka, lho. Manual getrag 6-speed," bangga Bunta sambil memperlihatkan dapur pacu anyarnya.
Bunta begitu kalap mendongkrak tenaga mobil asal Motomachi, Jepang, bermesin 3.000 cc 6 silinder itu. Internal mesin masih bawaan, ungkapnya, hanya memainkan force induction. Sekalipun begitu, tenaga yang diraih sampai 580 dk.
Mendapatkan power sebesar itu, Bunta menjejalkan dua turbo, yakni CT20 2JZ-GTE JDM dan CT 12A versi Eropa dengan skema sequential. Supaya lebih optimal, turbo di-balance ulang pada main-shaft dan fin turbo. Lalu, kipas pada bagian exhaust dibuat lebih rapat, tetapi agak terbuka. Hasilnya, udara yang tersedot inlet turbo akan lebih banyak.
Dengan lonjakan tenaga yang dahsyat itu, sistem pendingin turbo turut dimaksimalkan dengan intercooler HKS Type-R. Lebih lebar dan besar menyokong udara dingin menuju throttle yang berteknologi ETCS-i (Electronic Throttle Control System with intelligence) lebih adem. Termasuk pipa turbo dari bahan aluminium berdiameter 2,5 inci juga dari HKS sehingga kompresi yang dihasilkan mesin jadi sempurna.
Karena tenaga mesin sudah mencapai 580 dk, penghenti laju harus ditingkatkan. Agar pakem, kaliper rem depan menggunakan Project 6 piston berikut dengan disk rotor Project U 280 mm. Perombakan ini dinilai belum cukup tanpa menyentuh rem belakang, terutama sepatu rem, dia menggunakan merek Jepang.
sumber : otomotif.kompas.com
Kanzen Bertransmisi Otomatis
MOTOR PLUS/HARRY AXL
Kanzen MPM saat dijajalMOTOR PLUS/HARRY AXL
Jangan melihat bentuk, tapi teknologi yang dihasilkan karya anak bangsaMOTOR PLUS/HARRY AXL
Mesin menempel di lenngan ayunTak mau kalah, PT Kanzen Motor Indonesia (KMI) memamerkan prototipe Multi-Purpose Motorcycle (MPM) alias motor serbaguna. Karya yang dinobatkan sebagai Inovasi Handal Anak Bangsa punya keistimewaan bertransmisi otomatis.
Lha, bukannya motor bertransmisi otomatis sudah dipakai di skubek? Ketika jalan tinggal gas saja, gigi akan pindah secara otomatis dengan sistem CVT yang mengandalkan sabuk atau v-belt.
Teknologi transmisi otomatis di MPM elektronik yang mereka gunakan namanya K-Tronic. “Diambil dari istilah transmisi di mobil. Kalau di BMW dinamakan Triptronic, Audi menamakan Tiptronic dan di Nissan X-Trail X-Tronic. Untuk di Kanzen 'K-Tronic', tetap pakai rantai dan ada gigi rasio. Makanya tidak muncul gejala selip,” jelas Nano Sumarno dari bagian Research and Development KMI.
Menurut Nano, transmisi otomotis elektronik menggunakan mesin berbasis bebek transmisi manual yang dilengkapi peranti tambahan elektronis sebagai media pengungkit tuas. Sebagai penggerak tuas persneling menggunakan dinamo yang setrumnya diambil dari aki.
Sistem transmisi pada MPM di-setting dua pilihan. Bisa semi atau full-otomatis. “Tinggal pilih dengan menggeser sakelar yang ada di setang kanan atas,” tambah Iwa Adidarma dari divisi racing KMI.
Jika ingin yang full, sakelar digeser ke paling depan. Namun, sebelum jalan, terlebih dulu tekan tombol kuning di setang kanan bawah untuk memasukkan gigi awal. “Selanjutnya, tinggal gas, motor langsung melaju tanpa perlu pindah gigi,” jelas Nono.
Beda dengan semi-otomatis. Sakelar kanan atas digeser ke tengah. Untuk menaik-turunkan posisi gigi persneling tinggal tekan 2 tombol di setang kiri. Kalau gigi naik, tekan tombol atas dan gigi turun tombol yang bawah.
Keistimewaan lainnya, mesin di lengan ayun (swing arm). Makanya, ketika dijajal, mesin ikut mengayun mengikuti roda, termasuk juga filter udara yang juga terpasang di lengan ayun. Konstruksi ini sudah dipatenkan KMI.
Tak cuma itu, umur pakai rantai lebih panjang (bisa sampai 100.000 km) lantaran posisi naik-turunnya bareng dengan roda dan mesin. Beda dengan bebek, rantai kencang-kendur karena posisi mesin diam di rangka sementara roda naik-turun.
sumber : otomotif.kompas.com
Toyota Supra bermesin 2JZ-GTE
MOTOR/ARTHA
MOTOR/ARTHA
Traksi kedua roda belakang diredam dengan LSD buatan CarboneticsMOTOR/ARTHA
Mesin masih perlu pembenahan lagiToyota Supra ini dijuluki "Monster Pembunuh Jalan Tol". Padahal, usianya sudah 14 tahun. Untuk ukuran mobil, terbilang lawas, tapi jangan coba-coba diajak adu kebut kalau tenaga mesin masih di bawah 600 HP.
Pasalnya, mesin 2JZ-GTE yang dipunyai sedan kupe ini menyimpan tenaga 700 HP on wheels. "Keuntungan memakai Toyota Supra karena reliability mesin yang terkenal badak. Sehingga, untuk mendapatkan tenaga sebesar itu tak terlampau sulit dan masih aman," tegas Victor Joe, pemilik mobil bersama Erick Joe.
Victor bersama Gunawan Lay dan Steven Indrajaja dari Premiere Autowerkz merancang rekayasa mekanikal bernilai tinggi. Disebutkan oleh Victor bahwa mobil ini menjadi karya representasi bengkel mereka sehingga membangunnya secara all out.
Untuk mendapat tenaga sampai 700-800 HP, sudah tentu fokus pengoprekan pada mesin. Di sini Victor dkk coba memakai stroker kit BC yang mampu mendongkrak kapasitas mesin menjadi 3.400 cc. Sekalipun dapur pacu badak, blok mesin diganti racikan Full Race. Tujuannya, untuk menjamin daya tahan saat kinerja mesin meningkat lantaran pemakaian turbo ukuran jumbo.
Perangkat turbo yang jadi pilihan Victro dari BorgWarner yang baru full spooling pada 4.000 rpm. Pertimbangan pakai turbo itu, selain harga terjangkau, memiliki dimensi turbin 72 mm. Tergolong minimalis dalam fitur, "Tapi karakternya sedikit laggy, tapi masih dalam batas wajar," paparnya.
Untuk meladeni mesin yang sudah bertenaga monster, perlu pembenahan di sektor bahan bakar. Victor menambah 2 fuel pump buatan SX pada eksternal dan satu diletakkan dalam tangki. Hasilnya, bahan bakar bisa disedot 480 liter/jamnya.
Sehingga, akses bahan bakar dari sebuah custom surge tank menuju ke enam injector dynamics yang memiliki daya semprot 1.000 cc/menit pun terjamin. "Fuel rail hyppertune-nya sendiri menggunakan sistem dual fit, yang mampu mengalirkan bensin dari dua arah, depan dan belakang, agar lebih merata ke setiap silindernya," papar Victor.
Pantas kalau tenaga yang dihasilkan melonjak drastis.
sumber : otomotif.kompas.com
Pasalnya, mesin 2JZ-GTE yang dipunyai sedan kupe ini menyimpan tenaga 700 HP on wheels. "Keuntungan memakai Toyota Supra karena reliability mesin yang terkenal badak. Sehingga, untuk mendapatkan tenaga sebesar itu tak terlampau sulit dan masih aman," tegas Victor Joe, pemilik mobil bersama Erick Joe.
Victor bersama Gunawan Lay dan Steven Indrajaja dari Premiere Autowerkz merancang rekayasa mekanikal bernilai tinggi. Disebutkan oleh Victor bahwa mobil ini menjadi karya representasi bengkel mereka sehingga membangunnya secara all out.
Untuk mendapat tenaga sampai 700-800 HP, sudah tentu fokus pengoprekan pada mesin. Di sini Victor dkk coba memakai stroker kit BC yang mampu mendongkrak kapasitas mesin menjadi 3.400 cc. Sekalipun dapur pacu badak, blok mesin diganti racikan Full Race. Tujuannya, untuk menjamin daya tahan saat kinerja mesin meningkat lantaran pemakaian turbo ukuran jumbo.
Perangkat turbo yang jadi pilihan Victro dari BorgWarner yang baru full spooling pada 4.000 rpm. Pertimbangan pakai turbo itu, selain harga terjangkau, memiliki dimensi turbin 72 mm. Tergolong minimalis dalam fitur, "Tapi karakternya sedikit laggy, tapi masih dalam batas wajar," paparnya.
Untuk meladeni mesin yang sudah bertenaga monster, perlu pembenahan di sektor bahan bakar. Victor menambah 2 fuel pump buatan SX pada eksternal dan satu diletakkan dalam tangki. Hasilnya, bahan bakar bisa disedot 480 liter/jamnya.
Sehingga, akses bahan bakar dari sebuah custom surge tank menuju ke enam injector dynamics yang memiliki daya semprot 1.000 cc/menit pun terjamin. "Fuel rail hyppertune-nya sendiri menggunakan sistem dual fit, yang mampu mengalirkan bensin dari dua arah, depan dan belakang, agar lebih merata ke setiap silindernya," papar Victor.
Pantas kalau tenaga yang dihasilkan melonjak drastis.
sumber : otomotif.kompas.com
Bersihkan Mesin Mobil
MOTOR/EDO PERMANADHITA
Air bertekanan tinggi bisa merusak komponenMOTOR/PERMANADHITA
Kalau kurang bersih semprotkan sekali lagi sambil di kuasDi musim pancaroba ini, selain bodi, mesin mobil juga sering kotor. Bagi yang rajin membawa kendaraan ke tukang cuci, ada pesan penting dari Dimas dari Wisesa Motorsport dan Yong Li (Technical Sales Supervisor Meguiar's.
Keduanya sepakat, saat mobil dicuci dengan air bertekanan tinggi sangat membahayakan. Terutama membilas mesin, bisa-bisa tidak mau hidup akibat air menetes masuk melalui busi maupu menyusup ke perangkat elektronik. Apalagi mobil sekarang semakin canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.
Tak cuma itu, di ruang mesin terdapat banyak komponen yang punya fungsi dan karakter bahan berbeda seperti logam, karet maupun komponen kelistrikan yang sensitif.
Sebaiknya, membersihkan dapur pacu lebih baik pakai produk pembersih dan aman bagi semua komponen. Walau perlu perhatian ekstra, bukan berarti tidak bisa dikerjakan di rumah. Aman di sini tidak hanya kinclong, jug tidak merusak komponen.
Jadi, jenis pembersih itu ada dua. Yakni, Engine Clean berfungsi membersihkan kotoran yang melekat. Kemudian Engine Dressing untuk mengembalikan warna asli komponen tersebut.Kedua jenis cairan itu banyak ditawarkan dari berbagai produk.
Cara pemakaiannya, semprotkan engine clean ke mesin. Perhatikan, kondisi mesin dalam keadaan hangat (bukan dingin). Cairan itu akan merontokkan kotoran seperti debu, gemuk atau oli. Jika masih kurang bersih, semprotkan sekali lagi sambil disikat dengan kuas. Kemudian bilas dengan air, bisa menggunakan selang atau diguyur dengan gayung.
Setelah itu, baru semprotkan Engine Dressing supaya warna mengilap. Tunggu lima menit sambil kap mesin ditutup. Sudah sampai waktunya, barulah di lap.
Silakan mencoba.
sumber : otomotif.kompas.com
Keduanya sepakat, saat mobil dicuci dengan air bertekanan tinggi sangat membahayakan. Terutama membilas mesin, bisa-bisa tidak mau hidup akibat air menetes masuk melalui busi maupu menyusup ke perangkat elektronik. Apalagi mobil sekarang semakin canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.
Tak cuma itu, di ruang mesin terdapat banyak komponen yang punya fungsi dan karakter bahan berbeda seperti logam, karet maupun komponen kelistrikan yang sensitif.
Sebaiknya, membersihkan dapur pacu lebih baik pakai produk pembersih dan aman bagi semua komponen. Walau perlu perhatian ekstra, bukan berarti tidak bisa dikerjakan di rumah. Aman di sini tidak hanya kinclong, jug tidak merusak komponen.
Jadi, jenis pembersih itu ada dua. Yakni, Engine Clean berfungsi membersihkan kotoran yang melekat. Kemudian Engine Dressing untuk mengembalikan warna asli komponen tersebut.Kedua jenis cairan itu banyak ditawarkan dari berbagai produk.
Cara pemakaiannya, semprotkan engine clean ke mesin. Perhatikan, kondisi mesin dalam keadaan hangat (bukan dingin). Cairan itu akan merontokkan kotoran seperti debu, gemuk atau oli. Jika masih kurang bersih, semprotkan sekali lagi sambil disikat dengan kuas. Kemudian bilas dengan air, bisa menggunakan selang atau diguyur dengan gayung.
Setelah itu, baru semprotkan Engine Dressing supaya warna mengilap. Tunggu lima menit sambil kap mesin ditutup. Sudah sampai waktunya, barulah di lap.
Silakan mencoba.
sumber : otomotif.kompas.com
Irit Naik Motor
Tips dari PT Astra Honda Motor untuk memperirit konsumsi bahan bakar motor Anda. Berikut tipsnya:
1. Persiapkan perjalanan Anda dengan baik. Tentukan rute terdekat dan siapkan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, dan sarung tangan. Hal ini akan membuat perjalanan Anda menjadi efektif.
2. Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan terawat baik. Periksa tekanan angin pada ban depan dan belakang serta jarak bebas main rem. Jangan lupa mengisi bensin.
3. Tempatkan diri dan kendaraan Anad agar dengan mudah melihat kondisi sekitar. Selalu perhatikan kondisi lalu lintas. Postur tubuh yang baik membuat perjalanan lebih nyaman, tidak mudah capek, dan anggota tubuh menjadi responsif terhadap kondisi jalan. Posisi lutut dan telapak kaki juga mempengaruhi dalam pemakaian BBM. Jika ingin irit, hadapkan lutut dan telapak kaki ke dalam.
4. Buka gas secara perlahan-lahan. Apalagi untuk motor matik, sebab motor jenis ini cenderung lebih boros untuk hentakan pertama.
5. Jangan main gas kendaraan bila tidak perlu.
6. Saat mengendara, gunakan rem seperlunya. Sebab rem akan mengurangi performa kendaraan.
7. Jaga kecepatan antara 40-50 km/jam.
8. Mengurangi terpaan/hambatan angin dapat menghemat pemakaian BBM.
9. Kurangi juga berat badan jika Anda terlalu gemuk. Sebab, badan gemuk akan menambah bobot motor. Semakin berat beban yang dibawanya, semakin banyak pula konsumsi bahan bakarnya.
Nah Selamat mencoba tips ini, mudah-mudahan pengeluaran Anda sedikit terkurangi. Bukankah penghematan sekecil apa pun di masa sulit seperti ini sangat berarti?
sumber : otomotif.kompas.com
2. Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan terawat baik. Periksa tekanan angin pada ban depan dan belakang serta jarak bebas main rem. Jangan lupa mengisi bensin.
3. Tempatkan diri dan kendaraan Anad agar dengan mudah melihat kondisi sekitar. Selalu perhatikan kondisi lalu lintas. Postur tubuh yang baik membuat perjalanan lebih nyaman, tidak mudah capek, dan anggota tubuh menjadi responsif terhadap kondisi jalan. Posisi lutut dan telapak kaki juga mempengaruhi dalam pemakaian BBM. Jika ingin irit, hadapkan lutut dan telapak kaki ke dalam.
4. Buka gas secara perlahan-lahan. Apalagi untuk motor matik, sebab motor jenis ini cenderung lebih boros untuk hentakan pertama.
5. Jangan main gas kendaraan bila tidak perlu.
6. Saat mengendara, gunakan rem seperlunya. Sebab rem akan mengurangi performa kendaraan.
7. Jaga kecepatan antara 40-50 km/jam.
8. Mengurangi terpaan/hambatan angin dapat menghemat pemakaian BBM.
9. Kurangi juga berat badan jika Anda terlalu gemuk. Sebab, badan gemuk akan menambah bobot motor. Semakin berat beban yang dibawanya, semakin banyak pula konsumsi bahan bakarnya.
Nah Selamat mencoba tips ini, mudah-mudahan pengeluaran Anda sedikit terkurangi. Bukankah penghematan sekecil apa pun di masa sulit seperti ini sangat berarti?
sumber : otomotif.kompas.com
Minggu, 16 Mei 2010
Ganti Oli Motor Berikut Saringannya
Kalau Anda ganti oli, jangan lupakan filternya, apalagi jika saringan oli itu terbuat dari kertas. "Jika sudah lama, maka itu bisa hancur dan menutupi jalannya oli," ujar Lerry Rahmat dari Caos Custom.
Motor yang memakai filter oli kertas di antaranya Kawasaki Ninja 250, KLX 250, Hyosung RX dan RT 125. Demikian juga dengan bebek seperti Suzuki Shogun 125, Smash, dan Kawasaki. Pasalnya beberapa orang mengira kalau motor hanya butuh ganti oli. "Akibat lama enggak diganti, filter oli dari kertas bisa hancur di dalam," ungkap Lerry.
Kondisi bakal lebih runyam ketika sampah saringan kertas sudah menutupi jalur oli. Jika demikian, siap-siap jeroan mesin bakal baret lantaran tidak dibasahi oli. Kalau sampai begitu, pemilik bakal merogoh kocek sekitar Rp 1 juta untuk memperbaiki dapur pacu. Sekali lagi, ini semua hanya karena komponen berharga murah tadi.
Oleh karena itu, sebelum semua terjadi, pemilik motor diingatkan untuk mengganti filter oli bersama oli mesin setiap dua kali ganti oli. Banyak kok yang menawarkan produk aftermarket. Umur pakainya pun lebih panjang dibanding barang standar, walaupun pemilik motor tetaplah harus cek kondisi filter saat ganti oli.
sumber : otomotif.kompas.com
Motor yang memakai filter oli kertas di antaranya Kawasaki Ninja 250, KLX 250, Hyosung RX dan RT 125. Demikian juga dengan bebek seperti Suzuki Shogun 125, Smash, dan Kawasaki. Pasalnya beberapa orang mengira kalau motor hanya butuh ganti oli. "Akibat lama enggak diganti, filter oli dari kertas bisa hancur di dalam," ungkap Lerry.
Kondisi bakal lebih runyam ketika sampah saringan kertas sudah menutupi jalur oli. Jika demikian, siap-siap jeroan mesin bakal baret lantaran tidak dibasahi oli. Kalau sampai begitu, pemilik bakal merogoh kocek sekitar Rp 1 juta untuk memperbaiki dapur pacu. Sekali lagi, ini semua hanya karena komponen berharga murah tadi.
Oleh karena itu, sebelum semua terjadi, pemilik motor diingatkan untuk mengganti filter oli bersama oli mesin setiap dua kali ganti oli. Banyak kok yang menawarkan produk aftermarket. Umur pakainya pun lebih panjang dibanding barang standar, walaupun pemilik motor tetaplah harus cek kondisi filter saat ganti oli.
sumber : otomotif.kompas.com
Motor "Batuk-batuk"
MOTOR PLUS/ENDRO
MOTOR PLUS/YUDI
Lupa menutup membuat campuran besin lebih banyakMOTOR PLUS/M.DAVID
Busi juga bisa menimbulkan suara ledakanSangat menjengkelkan ketika motor mendadak "batuk-batuk" atau suara dari knalpot terdengar "nembak-nembak" saat Anda sedang berkendara. Gejala seperti itu membuat laju motor menjadi tidak lancar alias tersendat-sendat.
Solusi paling cepat dan aman, segera bawa motor ke bengkel. Tak ada salahnya juga kalau Anda perlu mengetahui biang penyebabnya supaya Anda sudah paham atau tidak dibohongi ketika membawa motor ke bengkel. "Ada beberapa hal yang menyebabkan timbul suara ledakan dari knalpot," ucap Rusiyanto dari divisi teknik PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
Cuk atau "choke"
Jika Anda lupa menutup cuk saat menghidupkan mesin di pagi hari, nah, saat jalan, pembakaran yang terjadi tidak sempurna akibat campuran bensin yang terlalu banyak. "Jika kondisi ini dibiarkan, tentu akan berakibat pada usia busi. Selain itu, busi cepat mati karena cenderung basah oleh bensin," beber Abdul Rohim, mekanik dealer Honda Wahana Makmur Sejati.
Busi
Komponen ini bisa menyulut timbulnya suara ledakan lantaran kondisi komponen tersebut sudah mau mati. Biasanya, menurut Abdul Rohim, itu terjadi karena elektroda busi sudah terlalu basah atau banyak kerak. Jika dipakai terus, maka muncul gejala seperti kerusakan di komponen suplai udara bersih. Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar jadi tak sempurna.
Karburator
Sekarang ini tak sedikit motor yang mengaplikasi karburator model vakum atau beken disebut velocity constanly (VC). Skep digerakkan oleh karet yang mengandalkan kevakuman. Makanya, jangan biarkan karet tersebut aus. Kalau sampai aus, maka proses kevakuman jadi tidak sempurna. Ini yang menyebabkan mesin brebet saat motor dibetot.
Suplai udara
Suara ledakan bisa juga muncul akibat ada kerusakan pada bagian penyuplai udara bersih ke ruang bakar. Gejalanya, suara tidak enak timbul ketika motor berakselerasi dan gas ditutup penuh. Makanya, saat putaran mesin turun, munculah suara ledakan. "Jadi, pastikan AIS (air secondary system) berfungsi sempurna," saran Rustiyanto.
sumber : otomotif.kompas.com
Solusi paling cepat dan aman, segera bawa motor ke bengkel. Tak ada salahnya juga kalau Anda perlu mengetahui biang penyebabnya supaya Anda sudah paham atau tidak dibohongi ketika membawa motor ke bengkel. "Ada beberapa hal yang menyebabkan timbul suara ledakan dari knalpot," ucap Rusiyanto dari divisi teknik PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
Cuk atau "choke"
Jika Anda lupa menutup cuk saat menghidupkan mesin di pagi hari, nah, saat jalan, pembakaran yang terjadi tidak sempurna akibat campuran bensin yang terlalu banyak. "Jika kondisi ini dibiarkan, tentu akan berakibat pada usia busi. Selain itu, busi cepat mati karena cenderung basah oleh bensin," beber Abdul Rohim, mekanik dealer Honda Wahana Makmur Sejati.
Busi
Komponen ini bisa menyulut timbulnya suara ledakan lantaran kondisi komponen tersebut sudah mau mati. Biasanya, menurut Abdul Rohim, itu terjadi karena elektroda busi sudah terlalu basah atau banyak kerak. Jika dipakai terus, maka muncul gejala seperti kerusakan di komponen suplai udara bersih. Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar jadi tak sempurna.
Karburator
Sekarang ini tak sedikit motor yang mengaplikasi karburator model vakum atau beken disebut velocity constanly (VC). Skep digerakkan oleh karet yang mengandalkan kevakuman. Makanya, jangan biarkan karet tersebut aus. Kalau sampai aus, maka proses kevakuman jadi tidak sempurna. Ini yang menyebabkan mesin brebet saat motor dibetot.
Suplai udara
Suara ledakan bisa juga muncul akibat ada kerusakan pada bagian penyuplai udara bersih ke ruang bakar. Gejalanya, suara tidak enak timbul ketika motor berakselerasi dan gas ditutup penuh. Makanya, saat putaran mesin turun, munculah suara ledakan. "Jadi, pastikan AIS (air secondary system) berfungsi sempurna," saran Rustiyanto.
sumber : otomotif.kompas.com
Naikkan Kecepatan Motor
motor plus/GT
Sproket Jupiter Z yang 15/40 sama dengan Vega ZR. "Kalau mau, tinggal kurangi gir belakang. Supaya tidak berat, pakai yang 38," lanjut Lukman. Hanya, kata Lukman, mengubah gir New Jupiter Z tak semudah seperti pada generasi sebelumnya. Khusus Jupiter Z baru dan Vega ZR, kedua motor ini punya rantai berbeda. "Pakai ukuran 420, lebih kecil dibanding Jupiter lama atau generasi Yamaha sebelumnya yang 428," sebut Lukman.
Dia juga menyarankan, penggantian sproket sebaiknya dibarengi dengan rantai. Pada Jupiter baru, ada holder di pengunci sproket. Saat dipasang, holder bisa diganjal ring supaya tidak longgar. Setelah itu, barulah memakai spi. Begitulah saran Lukman.
Kalau mau lebih gampang, bisa pakai sproket aftermarket yang cocok untuk rantai 420, misalnya yang dipakai Honda Karisma. "Meski begitu, harus sesuaikan lubang bautnya," ucap Lukman.
sumber : otomotif.kompas.com
bekerja keras ?
Orang yang bekerja 10 atau 11 jam per hari mungkin bisa menyebut diri pekerja keras, tapi sebenarnya dia menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita gangguan jantung serius, termasuk serangan jantung, dibandingkan dengan mereka yang berhenti kerja setelah tujuh jam, demikian pernyataan beberapa peneliti.
Temuan itu, hasil studi selama 11 tahun atas 6.000 pegawai pemerintah Inggris, tak menyebutkan bukti pasti bahwa jam kerja yang lama mengakibatkan sakit jantung koroner tapi memang memperlihatkan kaitan nyata, yang dikatakan para ahli mungkin berpangkal dari stres.
Secara keseluruhan, terdapat 369 kasus kematian akibat sakit jantung, serangan jantung tak mematikan dan kejang jantung di kalangan kelompok studi yang berpusat di London tersebut. Sementara itu, resiko terjadinya peristiwa yang tak menguntungkan ialah 60 persen lebih tinggi bagi orang yang bekerja lembur selama tiga atau empat jam.
Bekerja lembur satu atau dua jam di luar tujuh-jam kerja normal per hari tak berkaitan dengan peningkatan resiko sakit jantung.
"Kelihatannya mungkin ada permulaan, jadi tak terlalu buruk jika anda bekerja satu jam atau lebih daripada biasanya," kata Dr. Marianna Virtanen, ahli epidemiologi di Finnish Institute of Occupational Health dan University College London.
Peristiwa gangguan jantung yang lebih tinggi di kalangan orang yang bekerja lembur tergantung atas sejumlah faktor resiko lain termasuk merokok, kelebihan berat tubuh atau memiliki kolesterol tinggi.
Namun Virtanen mengatakan pada Selasa (11/5) bahwa mungkin saja gaya hidup orang yang bekerja lebih lama dari biasa bertambah buruk dari waktu ke waktu, misalnya akibat makanan yang buruk atau peningkatan konsumsi alkohol.
Yang lebih mendasar lagi ialah jam kerja yang lama mungkin berkaitan dengan stres yang berkaitan dengan pekerjaan, yang mencampuri proses metabolis, serta "sickness presenteeism", yaitu orang tetap masuk kerja sekalipun ia sedang sakit.
Virtanen dan rekannya menerbitkan temuan mereka di European Heart Journal, terbitan paling akhir.
Ketika mengomentari studi tersebut, Gordon McInnes, profesor di farmakologi klinis di University of Glasgow`s Western Infirmary, mengatakan temuan itu mestinya dapat menyebarkan dampak bagi dokter yang sedang memeriksa resiko sakit jantung pasien mereka.
"Jika dampak itu benar-benar memiliki hubungan sebab-akibat, kepentingannya jauh lebih besar daripada yang diakui secara umum. Stres akibat kerja lembur mungkin memberi sumbangan pada proporsi penting sakit jantung dan pembuluh darah," kata McInnes, sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.
sumber : antaranews.com
Langganan:
Postingan (Atom)